TUGAS
PROJECT UAS
BAHASA
INDONESIA
Nama: Aditiya Sahrul Hidayat
Npm: 2070020010
Prodi: Teknik Elektro
UNIVERSITAS 17
AGUSTUS 1945
TEKNIK ELEKTRO
JAKARTA
2022
PLTN
-
Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir
dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan diHiroshima dan Nagasaki dalam Perang
Dunia II tahun 1945.Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom
tersebut sehinggapengaruhnya masih dapat dirasakan sampaisekarang.Di samping
sebagai senjatapamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan
bagaimana caramemanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia.
Sampai saat initenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan
secara luasdalamberbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan,
pertanian, peternakan,sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran,
pengawetan bahan makanan, bidanghidrologi, yang merupakan aplikasi teknik
nuklir untuk non energi.Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang
energi saat ini sudahberkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam
bentuk PembangkitListrik Tenaga nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan
untuk membangkitkantenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari
lingkungan.Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secarakomersial
sejak tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia (USSR), dibangun dandioperasikan satu
unit PLTN air ringan bertekanan tinggi (VVER = PWR) yangsetahun kemudian
mencapai daya 5 Mwe. Pada tahun 1956 di Inggrisdikembangkan PLTN jenis Gas
Cooled Reactor (GCR + Reaktor berpendingin gas)dengan daya 100 Mwe. Pada tahun
1997 di seluruh dunia baik di negara majumaupun negara sedang berkembang telah
dioperasikan sebanyak 443 unit PLTNyang tersebar di 31 negara dengan kontribusi
sekitar 18 % dari pasokan tenagalistrik dunia dengan total pembangkitan dayanya
mencapai 351.000 Mwe dan 36 unitPLTN sedang dalam tahap kontruksi di 18
negara.Seiring dengan krisis energi yang sedang menimpa Indonesia saat ini
yangditandai dengan semakin menipisnya cadangan minyak yang dimiliki Indonesia,
-
maka pemerintah berniat membangun PLTN
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) diIndonesia. Pemerintah merasa
pembangkit-pembangkit listrik yang sudah adasekarang dirasa masih kurang untuk
memenuhi konsumsi listrik di Indonesia.Pengertian dari PLTN sendiri adalah
stasiun pembangkit listrik thermal di manapanas yang dihasilkan diperoleh dari
satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.Cara kerja PLTN tidak jauh
dengan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap).Bedanya pada PLTN energi panas yang
dihasilkan berasal dari reaksi nuklir. Panasyang dihasilkan dari reaksi nuklir
ini digunakan untuk menguapkan air pendingin.Uap ini digunakan untuk
menggerakkan turbin sehingga diperoleh energi kinetik.Energi kinetik yang
dihasilkan digunakan untuk memutar generator yang akhirnyamenghasilkan energi
listrik.Namun masih terdapat pro dan kontra dalam masyarakat mengenai
rencanapemerintahan ini.oleh karena itu pemerintah harus memberikan
penyuluhanmengenai teknologi nuklir kepada masyarakat. Selain itu pemerintah
juga harusmenerapkan standar keamanan yang ketat terhadap PLTN yang akan
didirikan.
-
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah
stasiun pembangkit listrikthermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari
satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam
pembangkit daya base load, yang dapatbekerja dengan baik ketika daya
keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah
dayanya ketika malam hari). Daya yangdibangkitkan per unit pembangkit berkisar
dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baruyang sedang dibangun pada tahun 2005
mempunyai daya 600-1.Pada dasarnya sistem kerja dari PLTN sama dengan
pembangkit listrikkonvensional, yaitu: air diuapkan di dalam suatu ketel
melalui pembakaran. Ulangyang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak
apabila ada tekanan uap.Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan
generator, sehinggamenghasilkan tenaga listrik.
Satu gram U-235
setara dengan 2650 batu bara.
Pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap yang
sama,dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reactor
nuklir.Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara
terusmenerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan
bahanbakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO2, atau NOx,
juga tidakmengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas
kelingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang
ramahlingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN,
adalahberupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini
untuksementara bisa disimpan di lokasi PLTN.
JENIS-JENIS
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)1
-
Pressurized Water Reactor (PWR)/Reaktor Air Tekan
PWR adalah jenis reaktor daya nuklir yang menggunakan air
ringan biasa sebagaipendingin maupun moderator neutron. Reaktor ini pertama
sekali dirancang oleh Westinghouse
Bettis Atomic Power Laboratory untuk kepentingan kapal perang,tetapi kemudian
rancangan ini dijadikan komersial oleh Westinghouse Nuclear Power Division.
Reaktor jenis ini merupakan jenis reaktor yang paling umum. Lebihdari 230 buah
reaktor digunakan untuk menghasilkan listrik, dan beberapa ratuslainnya
digunakan sebagai tenaga penggerak kapal.
-
Reaktor Pressurized Water Reactor (PWR)
Pada reaktor jenis PWR, aliran pendingin utama yang berada
di teras reaktor bersuhu mencapai 325o C
sehingga perlu diberi tekanan tertentu (sekitar 155 atm)oleh perangkat
pressurizer sehingga air tidak dapat mendidih. Pemindah panas,generator uap,
digunakan untuk memindahkan panas ke aliran pendingin sekunder yang kemudian
mendidih menjadi uap air dan menggerakkan turbin untukmenghasilkan listrik. Uap
kemudian diembunkan di dalam kondenser menjadi aliranpendingin sekunder. Aliran
ini kembali memasuki generator uap dan menjadi uapkembali, memasuki turbin, dan
demikian seterusnya.
2. Boiling water reactor (BWR)/Reaktor Air Didih
Reaktor jenis BWR merupakan rancangan reaktor jenis air
ringan sebagai pendingindan moderator, yang juga digunakan di beberapa
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.Reaktor BWR pertama sekali dirancang oleh
Allis-Chambers dan General Electric(GE). Sampai saat ini, hanya rancangan
General Electric yang masih bertahan.Reaktor BWR rancangan General Electric
dibangun di Humboldt Bay di California.Reaktor ini mempunyai banyak persamaan
dengan reaktor PWR; perbedaan yangpaling kentara ialah pada reaktor BWR, uap
yang digunakan untuk memutar turbindihasilkan langsung oleh teras reaktor.
-
Reaktor Boiling Water Reactor (BWR)
Pada reaktor BWR hanya terdapat satu sirkuit aliran
pendingin yang bertekananrendah (sekitar 75 atm) sehingga aliran pendingin
tersebut dapat mendidih di dalamteras mencapai suhu 285o
Uap yang dihasilkan tersebut mengalir menujuperangkat
pemisah dan pengering uap yang terletak di atas teras kemudian menujuturbin.
Karena air yang berada di sekitar teras selalu mengalami kontaminasi
olehpeluruhan radionuklida, maka turbin harus diberi perisai dan perlindungan
radiasisewaktu masa pemeliharaan. Kebanyakan zat radioaktif yang terdapat pada
air tersebut beumur paro sangat singkat, misalnya N-16 dengan umur paro 7
detiksehingga ruang turbin dapat dimasuki sesaat setelah reaktor dipadamkan.
Uaptersebut kemudian memasuki turbin-generator. Setelah turbin digerakkan,
uapdiembunkan di kondenser menjadi aliran pendingin, kemudian dipompa ke
reaktor dan memulai siklus kembali seperti di atas.
-
Reaktor Air Didih Lanjut (Advanced Boiling Water
Reactor, ABWR)
ABWR adalah reaktor
air didih lanjut, yaitu tipe modifikasi dari reaktor air didih yangada pada
saat ini. Perbaikan ditekankan pada keandalan, keselamatan, limbah yangrendah,
kemudahan operasi dan faktor ekonomi. Perlengkapan khas ABWR yangmengalami
perbaikan desain adalah (1) pompa internal, (2) penggerak batangkendali, (3)
alat pengatur aliran uap, (4) sistem pendinginan teras darurat, (5)sungkup
reaktor dari beton pra-tekan, (6) turbin, (7) alat pemanas untuk pemisahuap
(penurun kelembaban), (8) sistem kendali dijital dan lain-lain.
-
Reaktor tabung tekan
Reaktor tabung tekan merupakan reaktor yang terasnya
tersusun atas pendingin air ringan (ada juga air berat) dan moderator air berat
atau pendingin air ringan danmoderator grafit dalam pipa kalandria. Bahan
pendingin dan bahan moderator dipisahkan oleh pipa tekan, sehingga bahan
pendingin dan bahan moderator dapatdipilih secara terpisah. Pada kenyataannya
terdapat variasi gabungan misalnyapendingin air ringan moderator air berat
(Steam-Generating Heavy Water Reactor,SGHWR), pendingin air berat moderator air
berat (Canadian Deuterium Uranium,CANDU), pendingin air ringan moderator grafit
(Channel Type Graphite-moderatedWater-cooled Reactor, RBMK). Teras reaktor
terdiri dari banyak kanal bahan bakar dan dideretkan berbentuk kisi kubus di dalam
tangki kalandria, bahan pendinginmengalir masing-masing di dalam pipa tekan,
energi panas yang timbul pada kanalbahan bakar diubah menjadi energi penggerak
turbin dan digunakan padapembangkit listrik. Disebut juga rektor nuklir tipe
kanal.
-
Rencana Pembangunan PLTN di Indonesia
Gagasan membangun PLTN di Indonesia didasari oleh
pertimbangan bahwa sumber energi fosil yang selama ini menjadi penopang utama
dalam pembangkitan listrik di Indonesia mulai menipis. Peningkatan kebutuhan
listrik dari berbagai sektor mengalami peningkatan rata-rata yaitu sekitar 7%
per tahun akan sulit apabila hanya mengandalkan pada bahan fosil. Tuntutan
pemenuhan kebutuhan listrik dan kualitas lingkungan yang bersih juga menjadi
persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembnagkitan listrik di masa mendatang.
Awal tahun 1970-an perencanaan secara serius pembangunan
PLTN telah dilakukan dengan pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN
(KP2PLTN). Tugas komisi ini adalah melakukan kajian tentang hal-hal yang
terkait dengan kemungkinan pembangunan PLTN di Indonesia. Hasil kerja komisi
diantaranya adalah menetapkan sekitar 14 lokasi yang diusulkan kepada
pemerintah untuk dilakukan studi lebih lanjut sebagai calon tapak PLTN. Usulan
tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan studi kelayakan oleh Badan
Tenaga Atom Nasional (sekarang menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional) bekerja
sama dengan pemerintah Italia, Amerika, Perancis dan International Atomic
Agency (IAEA), yang dilakukan hingga tahun 1986.
Kegiatan studi tentang kelayakan introduksi PLTN di
Indonesia, dari berbagai aspek dilaksanakan pada awal tahun 1991 hingga 1996
bekerja sama dengan konsultan New JEC. Inc dari Jepang. Secara keseluruhan pemilihan lokasi PLTN akan
ditinjau dari berbagai segi, yaitu dari hasil penilaian kelistrikan, prasarana
transportasi, tersedianya air, kegempaan, geologi, hidrologi, kependudukan,
lingkungan dan lain-lain. Hasil studi adalah berupa rekomendasi lokasi terbaik
untuk PLTN, yaitu Ujung Lemah Abang, Ujung Grenggengan dan Ujung Watu. Ketiga
lokasi tersebut berada di wilayah Kabupaten Jepara. Apabila seluruh kegiatan
dari mulai persiapan dan pembangunan dapat dilaksanakan dengan lancar maka pada
tahun 2005 PLTN unit pertama sudah mulai beroperasi. Akan tetapi karena adanya
krisis moneter pada tahun 1997 yang diikuti dengan krisis politik,
mengakibatkan keterpurukan di semua sektor termasuk sektor kelistrikan.
Akibatnya banyak industri yang berhenti
beroperasi dan menurunnya konsumsi terhadap listrik.
Hal yang mengejutkan terjadi yaitu setelah terjadinya krisis
moneter permintaan terhadap listrik kembali meningkat bahkan cenderung tinggi.
Hasil studi menyimpulkan bahwa dari cadangan sumber energi yang ada terutama
bahan fosil, tidak akan dapat mencukupi kebutuhan listrik secara nasional
hingga tahun 2025. Konsekuensinya adalah harus diupayakan penggunaan sumber
energi lain termasuk penggunaan sumber energi baru dan terbarukan (EBT) untuk
menutupi kekurangan tersebut. Yang termasuk energi baru dan terbarukan
diantaranya adalah energi matahari, angin, panas bumi, air, biodiesel dan
tenaga nuklir.
Berturut-turut kemudian ditetapkan kebijakan baru di bidang
energi yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi
Nasional (KEN) dan Undang-undang Nomor 17 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP). Pada Perpres Nomor 5 Tahun 2006 ditetapkan bahwa untuk memenuhi
kebutuhan listrik hingga tahun 2025
dibutuhkan kontribusi sumber energi terbarukan, masing-masing sebesar : biofuel
di atas 5%, panas bumi di atas 5%, nuklir, surya, angin dan biomassa di atas 5%
dan batubara yang dicairkan di atas 2%. Dengan mendasarkan pada kondisi
tersebut dan sudah ditetapkannya peraturan perundangan yang mendasari maka
pemerintah berencana akan membangun PLTN dan diharapkan listrik akan masuk
mulai tahun 2017. Sebagaimana diakui oleh negara-negara yang sudah lebih dulu
mengoperasikan PLTN maka seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik,
pembangunan PLTN yang pertama pasti akan diikuti dengan pembangunan PLTN
berikutnya. Demikian juga di Indonesia, apabila nanti di Jepara akan dibangun
beberapa unit maka harus disiapkan lokasi lain untuk mengatisipasi
pembangunan-pembangunan PLTN yang lain.
Oleh karena itu saat ini sedang dilakukan studi pemilihan
calon tapak baru di luar Jepara. Berdasarkan studi awal sudah diperoleh daerah
potensial baru yaitu di wilayah Banten (Pulau Panjang dan Bojonegara) dan Pulau
Bangka Belitung (Tanjung Berdaun dan Tanjung Berani). Kedua lokasi tersebut
terus dilakukan pengkajian yang lebih intensif untuk melakukan data terkini
masyarakat calon tapak PLTN.
-
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir: Apa Itu PLTN dan Bagaimana Cara
Kerjanya?
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mengubah energi panas
menjadi energi listrik. Tenaga nuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga
listrik yang aman dan tidak mencemari lingkungan.
PLTN sedang ramai diperbincangkan berkaitan dengan serangan
Rusia ke PLTN di Ukraina. Kabarnya, serangan tersebut sudah berhenti dan
keadaan PLTN tersebut masih dalam keadaan aman.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berhubungan dengan
panas dan listrik. Melansir dari situs BATAN, PLTN adalah sebuah pembangkit
daya termal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber
panasnya. Daya termal mengubah energi panas menjadi energi listrik.
-
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir: Cara Kerja PLTN
PLTN
menggunakan uranium sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja PLTN hampir sama
dengan Pembangkilt Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan uap bertekanan
tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin tersebut diubah menjadi energi
listrik.
-
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir: Kriteria Pemanfaatan Nuklir Sebagai
Tenaga Listrik
Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) harus memenuhi sejumlah kriteria agar dapat
dimanfaatkan sebagai tenaga listrik. Melansir dari situs BRIN, berikut lima
kriteria PLTN sebagai pemenuh energi listrik.
Teknologi
yang dipilih harus sudah matang dan teruji
Dukungan
pemerintah dan penjaminan untuk menjangkau biaya teknologi
Adanya
rancangan smart business model
Dukungan
kuat atas infrastruktur dasar dan pendukungnya
Pengakuan
kemampuan oleh dunia internasional dalam mengelola dan mengoperasikan tiga
reaktor riset/penelitian, fasilitas produksi bahan bakar nuklir, dan fasilitas
pengolahan limbah radioaktif.
-
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir: Serangan Rusia kepada Ukraina
Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Ukraina mengalami kebakaran pasca serangan dari
tentara Rusia, Jumat (4/3/2022). Melansir dari CNN, Juru bicara PLTN
Zaporizhzhia, Andriy Tuz, mengungkapkan jika PLTN tersebut tidak rusak secara
serius, meskipun hanya satu unit dari enam unit pembangkit listrik yang kini
beroperasi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar